Domba Sherk, Selebriti dari Selandia Baru itu Tewas
Azis Turindra |
South Island - Sherk adalah seekor domba terkenal dari Selandia Baru. Ia dikabarkan mati di sebuah peternakan di South Island pada Senin (6/6/2011). Shrek merupakan domba yang mendadak menjadi terkenal pada tahun 2004 setelah kabur dari kandangnya. Hebatnya, selama pelariannya setidaknya enam tahun, Sherk bersembunyi di gua-gua kawasan South Island.
Shrek hilang dari kawananannya di tahun 1998, bahkan ia dikabarkan telah mati hingga sampai ditemukan di sebuah gua di pegunungan enam tahun kemudian. Sherk ditemukan dalam kondisi unik karena lama tak dipotong bulunya, hingga memiliki ketebalan tiga kali lebih banyak dari ukuran normal.
Bahkan domba unik ini pernah tampil di sebuah stasiun televisi setempat yang melakukan siaran langsung, ketika dilakukan pencukuran pertama bulu domba Sherk yang beratnya hampir 60 pound, atau setara dengan enam kali wol biasa yang dikumpulkan dari domba Meriono.
Dan lebih hebonya lagi, domba ini sempat diterbangkan untuk bertemu Perdana Menteri Selandia Baru, Helen Clark di parlemen nasional di Wellington. Sherk muncul sebagai tokoh di buku anak-anak dan sering tampil di acara badan amal.
Sang pemilik Sherk, domba berusia 16 tahun, John Perriam, mengatakan Shrek harus harus diistirahatkan dalam beberapa pekan ini, karena sakit menua. "Dia sebenarnya domba biasa, kabur, bersembunyi dan ketika ditemukan banyak orang menyukainya," ujar Perriam kepada televisi lokal TVNZ, yang dikutip Telegraph, Rabu (8/6).
"Domba ini punya karakter yang luar biasa. Dia menyukai anak-anak dan dia juga suka dengan rumah-rumah jompo," lanjutnya.
Hebantnya lagi bulu Shrek cukup untuk membuat 20 jas pria dewasa, dan jas-jas tersebut dilelang tahun 2004 untuk badan amal kesehatan anak-anak.
Josie Spillane dari lembaga Cure Kids mengatakan selama bertahun-tahun Shrek mengumpulkan dana lebih dari 150.000 dolar AS untuk amal yang mendanai penelitian beragam penyakit yang mengancam jiwa.
Laporan setempat menyebutkan, misa kenangan akan berlangsung bagi Shrek di Gereja Good Shepherd di Tekapo, dan pemiliknya, John Perriam berencana memasang patung perunggu domba ini di kota setempat sebagai kenangan. (imm/imm)
Shrek hilang dari kawananannya di tahun 1998, bahkan ia dikabarkan telah mati hingga sampai ditemukan di sebuah gua di pegunungan enam tahun kemudian. Sherk ditemukan dalam kondisi unik karena lama tak dipotong bulunya, hingga memiliki ketebalan tiga kali lebih banyak dari ukuran normal.
Bahkan domba unik ini pernah tampil di sebuah stasiun televisi setempat yang melakukan siaran langsung, ketika dilakukan pencukuran pertama bulu domba Sherk yang beratnya hampir 60 pound, atau setara dengan enam kali wol biasa yang dikumpulkan dari domba Meriono.
Dan lebih hebonya lagi, domba ini sempat diterbangkan untuk bertemu Perdana Menteri Selandia Baru, Helen Clark di parlemen nasional di Wellington. Sherk muncul sebagai tokoh di buku anak-anak dan sering tampil di acara badan amal.
Sang pemilik Sherk, domba berusia 16 tahun, John Perriam, mengatakan Shrek harus harus diistirahatkan dalam beberapa pekan ini, karena sakit menua. "Dia sebenarnya domba biasa, kabur, bersembunyi dan ketika ditemukan banyak orang menyukainya," ujar Perriam kepada televisi lokal TVNZ, yang dikutip Telegraph, Rabu (8/6).
"Domba ini punya karakter yang luar biasa. Dia menyukai anak-anak dan dia juga suka dengan rumah-rumah jompo," lanjutnya.
Hebantnya lagi bulu Shrek cukup untuk membuat 20 jas pria dewasa, dan jas-jas tersebut dilelang tahun 2004 untuk badan amal kesehatan anak-anak.
Josie Spillane dari lembaga Cure Kids mengatakan selama bertahun-tahun Shrek mengumpulkan dana lebih dari 150.000 dolar AS untuk amal yang mendanai penelitian beragam penyakit yang mengancam jiwa.
Laporan setempat menyebutkan, misa kenangan akan berlangsung bagi Shrek di Gereja Good Shepherd di Tekapo, dan pemiliknya, John Perriam berencana memasang patung perunggu domba ini di kota setempat sebagai kenangan. (imm/imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar