Mau Tahu Cara Mengambil Benda Keramat?
Azis Turindra |
Jakarta - Dunia gaib ternyata memiliki penggemar tersendiri, terutama kolektor dan kalangan khusus. Tak sedikit orang-orang penting di negeri ini disinyalir punya benda-benda gaib atau keramat ini.
Keberadaan benda keramat ini bisa berbentuk keris, batu cincin dan seterusnya, yang diperolah dari tempat-tampat yang juga bukan sembarangan.
Benda keramat ini didapat melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh orang khusus dengan makhluk gaib lain, dan umumnya dikuasai oleh Jin atau istilah lain khadam.
Menurut penjelasan Iden Robet Ulum, murid spiritual yang sering diajak oleh sang guru, Gus Alim dalam mendapatkan benda gaib, komunikasi yang dilakukan dengan khadam itu bisa melalui batin. "Biasanya diawali dengan wirid atau bacaan tertentu, dan terjadilah komunikasi dan dilakukan negoisasi dengan makhluk gaib tersebut," kata Iden melanjutkan.
Tawar-menawar tak jarang terjadi, hingga disepakati permintaan tertentu. "Umumnya media yang digunakan adalah minyak wangi, semisal misik atau ja'faran atau sesuai permintaan di atas," tambah Iden.
Cara menggunakan minyak ini, bisa disiramkan atau sekedar dibuka, ada pula yang menggunakan dupa dan pembakaran. Cara lain yang juga digunakan adalah menunggu benda gaib itu keluar dulu, setelah itu dipegang dan diolesi dengan minyak yang dimaksud. "Ini adalah kiat untuk mengunci benda gaib agar tidak hilang atau kembali diambil sama sang khadam," jelas Iden.
Kesepakatan ini seolah menjadi mahar dan bagian dari cara penghormatan kepada khadam untuk mengambil bendanya. "Ada juga negosiasi yang alot, hingga berujung pada pertempuran dengan makhluk gaib penunggunya. Ini tergantung siapa yang menang dan berhak mengambil," ungkap mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ini lagi.
Namun bisa juga manusia yang kalah hingga mengalami luka, baik fisik akibat benturan dengan benda sekeliling atau luka dalam yang berakibat fatal bagi si pelaku.
Bersentuhan dan berhubungan dengan sesama manusia saja musti dilakukan dengan baik dan saling menghormati serta kehati-hatian, bagaimana berhubungan dengan makhluk gaib. Maka, seorang teman berseloroh, berhati-hatilah sersepakat dengan makhluk gaib, karena akibatnya bisa lebih jauh dari perkiraan logika manusia. (imm/imm)
Keberadaan benda keramat ini bisa berbentuk keris, batu cincin dan seterusnya, yang diperolah dari tempat-tampat yang juga bukan sembarangan.
Benda keramat ini didapat melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh orang khusus dengan makhluk gaib lain, dan umumnya dikuasai oleh Jin atau istilah lain khadam.
Menurut penjelasan Iden Robet Ulum, murid spiritual yang sering diajak oleh sang guru, Gus Alim dalam mendapatkan benda gaib, komunikasi yang dilakukan dengan khadam itu bisa melalui batin. "Biasanya diawali dengan wirid atau bacaan tertentu, dan terjadilah komunikasi dan dilakukan negoisasi dengan makhluk gaib tersebut," kata Iden melanjutkan.
Tawar-menawar tak jarang terjadi, hingga disepakati permintaan tertentu. "Umumnya media yang digunakan adalah minyak wangi, semisal misik atau ja'faran atau sesuai permintaan di atas," tambah Iden.
Cara menggunakan minyak ini, bisa disiramkan atau sekedar dibuka, ada pula yang menggunakan dupa dan pembakaran. Cara lain yang juga digunakan adalah menunggu benda gaib itu keluar dulu, setelah itu dipegang dan diolesi dengan minyak yang dimaksud. "Ini adalah kiat untuk mengunci benda gaib agar tidak hilang atau kembali diambil sama sang khadam," jelas Iden.
Kesepakatan ini seolah menjadi mahar dan bagian dari cara penghormatan kepada khadam untuk mengambil bendanya. "Ada juga negosiasi yang alot, hingga berujung pada pertempuran dengan makhluk gaib penunggunya. Ini tergantung siapa yang menang dan berhak mengambil," ungkap mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ini lagi.
Namun bisa juga manusia yang kalah hingga mengalami luka, baik fisik akibat benturan dengan benda sekeliling atau luka dalam yang berakibat fatal bagi si pelaku.
Bersentuhan dan berhubungan dengan sesama manusia saja musti dilakukan dengan baik dan saling menghormati serta kehati-hatian, bagaimana berhubungan dengan makhluk gaib. Maka, seorang teman berseloroh, berhati-hatilah sersepakat dengan makhluk gaib, karena akibatnya bisa lebih jauh dari perkiraan logika manusia. (imm/imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar