Membongkar Rahasia dan Stigma Orang Kidal
Azis Turindra |
Edinburgh - Dalam sebuah penelitian Psikologi yang dilakukan oleh Dr Carolyn Choudhary dari Queen Margaret University di Edinburgh diungkapkan bahwa mereka yang kidal memiliki perasaan takut yang lebih besar dibanding mereka yang menggunakan tangan kanan.
"Tingkat Prevalensi gangguan stress pasca trauma orang kidal hampir dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tangan kanan," ujar Choudhary, seperti dilansir dailymail, Selasa (3/5/2011).
Dalam penelitian ini, orang kidal diajak untuk melihat potongan klip film horor The Silence of the Lambs selama delapan menit, dari sini akan dilihat tingkat gejala gangguan stress dan pasca trauma dibandingkan dengan mereka yang terbiasa menggunakan tangan kanan. "Kami menggunakan sebagian film dari The Silence of the Lambs yang kita tahu memunculkan rasa takut, sehingga kami bisa memeriksa ingatan mereka terhadap film tersebut," ujarnya
Dalam penelitian ini juga orang kidal diminta mengingat rincian film, dan hasilnya mereka lebih banyak menceritkan secara terputus-putus dan hal ini merupakan gejala PTSD. "Orang-orang kidal menunjukkan fragmentasi lebih signifikan dalam ingatan mereka dan mereka butuh pengulangan lebih," paparnya
Temuan lainnya juga menambah beban tersendiri tentang orang kidal, meski tak bermaksud diskriminasi. Sebab ini bagian dari penelitian. Semisal mereka terpisah dari rekan-rekan mereka yang tangan kanan. Dalam cerita rakyat Eropa selama seabad ini mengatakan, orang kidal bernasib tidak baik alias buruk. Dalam mitos yang beredar di Eropa orang kidal bangun tidur dengan cara kaki kiri pertama kali menginjak lantai dan ini pertanda akan mengalami hari yang buruk dan berakibat lebih buruk lagi. "Tampaknya bahwa setelah mengalami peristiwa menakutkan, bahkan di film sekalipun, orang-orang yang kidal telah berperilaku halus, seperti orang yang menderita gangguan stress pasca trauma." ujarnya
Peneliti dari Queen Margaret University ini mengatakan kesalahan yang kerap dibuat terutama adalah mengingat secara verbal, hal ini dimungkinkan terkait dengan pengalaman menakutkan yang pernah dialami. Choudhary juga menjelaskan bahwa pada orang yang kidal, sisi kanan otak mereka lebih dominan sehingga mungkin ada hubungannya dalam hal tersebut. "Ini jelas bahwa dua sisi otak memiliki peran yang berbeda dalam PTSD dan sisi kanan otak tampaknya terlibat dalam ketakutan," terangya.
Sebagai informasi tambahan, orang kidal yang terkenal di masa lalu antara lain Alexander Agung, Napoleon, Lewis Carroll, Marilyn Monroe dan Michelangelo. Bahkan hingga hari ini ada tokoh kidal yang eksis seperti David Cameron, Barack Obama dan Tom Cruise, namun konon stigma buruk tidak pernah terlepas dari orang kidal. (imm/imm)
"Tingkat Prevalensi gangguan stress pasca trauma orang kidal hampir dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tangan kanan," ujar Choudhary, seperti dilansir dailymail, Selasa (3/5/2011).
Dalam penelitian ini, orang kidal diajak untuk melihat potongan klip film horor The Silence of the Lambs selama delapan menit, dari sini akan dilihat tingkat gejala gangguan stress dan pasca trauma dibandingkan dengan mereka yang terbiasa menggunakan tangan kanan. "Kami menggunakan sebagian film dari The Silence of the Lambs yang kita tahu memunculkan rasa takut, sehingga kami bisa memeriksa ingatan mereka terhadap film tersebut," ujarnya
Dalam penelitian ini juga orang kidal diminta mengingat rincian film, dan hasilnya mereka lebih banyak menceritkan secara terputus-putus dan hal ini merupakan gejala PTSD. "Orang-orang kidal menunjukkan fragmentasi lebih signifikan dalam ingatan mereka dan mereka butuh pengulangan lebih," paparnya
Temuan lainnya juga menambah beban tersendiri tentang orang kidal, meski tak bermaksud diskriminasi. Sebab ini bagian dari penelitian. Semisal mereka terpisah dari rekan-rekan mereka yang tangan kanan. Dalam cerita rakyat Eropa selama seabad ini mengatakan, orang kidal bernasib tidak baik alias buruk. Dalam mitos yang beredar di Eropa orang kidal bangun tidur dengan cara kaki kiri pertama kali menginjak lantai dan ini pertanda akan mengalami hari yang buruk dan berakibat lebih buruk lagi. "Tampaknya bahwa setelah mengalami peristiwa menakutkan, bahkan di film sekalipun, orang-orang yang kidal telah berperilaku halus, seperti orang yang menderita gangguan stress pasca trauma." ujarnya
Peneliti dari Queen Margaret University ini mengatakan kesalahan yang kerap dibuat terutama adalah mengingat secara verbal, hal ini dimungkinkan terkait dengan pengalaman menakutkan yang pernah dialami. Choudhary juga menjelaskan bahwa pada orang yang kidal, sisi kanan otak mereka lebih dominan sehingga mungkin ada hubungannya dalam hal tersebut. "Ini jelas bahwa dua sisi otak memiliki peran yang berbeda dalam PTSD dan sisi kanan otak tampaknya terlibat dalam ketakutan," terangya.
Sebagai informasi tambahan, orang kidal yang terkenal di masa lalu antara lain Alexander Agung, Napoleon, Lewis Carroll, Marilyn Monroe dan Michelangelo. Bahkan hingga hari ini ada tokoh kidal yang eksis seperti David Cameron, Barack Obama dan Tom Cruise, namun konon stigma buruk tidak pernah terlepas dari orang kidal. (imm/imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar