Jumat, 15 Juli 2011

Menyelisik Mitos dan Fakta terkait Cegukan

Menyelisik Mitos dan Fakta terkait Cegukan

Azis Turindra |

Jakarta - Cegukan, mungkin setiap orang pernah mengalami ini. Dalam bahasa medisnya disebut Hiccup atau istilah lain menyebut spasme. Cegukan disebabkan oleh kontraksi sekat rongga tubuh, atau kerap disebut diagfragma, yang terjadi secara mendadak.

Kontraksi ini menimbulkan tarikan napas yang diakhiri secara refleks oleh tertutupnya lubang di antara kedua pita suara. Tarikan napas akibat tertutupnya lubang tersebut menimbulkan suara khas waktu cegukan. Kejadian ini dapat timbul satu kali, tetapi dapat pula berupa rangkaian yang tak dapat dikendalikan.

Di masyarakat Jawa misalnya, cegukan yang dialami anak kecil konon menjadi penanda bahwa si anak akan segera cepat besar dan juga cepat tinggi. Ini lantaran suara cegukan seolah menarik badan si anak agar bergerak memanjang dan membesarkan badannya.

Tak hanya di Indonesia, banyak orang di India percaya bahwa cegukan akan muncul ketika seseorang mengingat mereka. Jadi, ketika seseorang mengalami serangan cegukan, mereka berpikir bahwa ada seorang teman atau anggota keluarga yang berpikir tentang mereka. Bisa berfikir ada yang ngomong di belakang, atau bisa juga membicarakan hal baik.

Sementara di masyarakat Barat yang konon lebih modern, ternyata juga menyebut cegukan konon berhubungan dengan minum air keras hingga mabuk seperti digambarkan dalam film-film mereka, dimana ada yang menyeracau diselingi dengan kejang spontan dari bahu dan suara pendek mencicit layaknya cegukan.

Lantas bagaimana fakta terkait cegukan ini? Cegukan biasanya dimulai selama atau setelah minum atau makan. Ini mungkin terjadi karena iritasi pada saraf frenikus, yang terletak di dekat kerongkongan. Ini juga dapat terjadi dari memakan makanan panas atau minuman. Menelan udara selama makan dapat menyebabkan cegukan ketika akumulasi gas dalam perut menekan ke atas melawan diafragma.

Bila Anda seringkali mengalami cegukan, cobalah tidak terburu-buru saat makan atau minum. Saat minum, tarik napas pelan-pelan dan minum. Jika Anda makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan perut Anda kembung dan mengganggu otot diafram, yang bisa mengakibatkan cegukan.

Kebanyakan cegukan sangat mungkin akibat refleks. Saraf di dalam dada mengirimkan sinyal ke diafragma dan otot antar tulang rusuk secara spontan berkontraksi selama bernafas normal.

Anda juga bisa mengalami cegukan ketika terjadi perubahan emosi pada diri Anda atau jika tubuh tiba-tiba mengalami perubahan suhu udara. Pada dua kasus ini, cegukan adalah hasil dari hambatan pada saraf karena itu bisa membahayakan, sebab bisa mengguncang saraf yang kadangkala bisa menyebabkan serangan jantung.

Begitu juga kalau cegukan terjadi secara terus menerus dan berlangsung lama lebih dari dua jam, itu juga harus diperiksakan medis lebih serius lagi. Jadi, soal kejadian cegukan harus dilihat peristiwa dan kasusnya, sebab semua reaksi tubuh itu memiliki penjelasan secara medis. (imm/imm)


Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar