Kamis, 09 Juni 2011

Penguapan Air dan Fenomena Pergeseran Lempeng Bumi di Laut Mati

Penguapan Air dan Fenomena Pergeseran Lempeng Bumi di Laut Mati

Azis Turindra |

Yordania - Menelusuri laut mati ini memang menarik dan menyisakan banyak misteri yang masih terus muncul. Ada apa dan kenapa fenomena laut unik ini terjadi dan bisa dilihat hingga sekarang.

Apa pesan dan sinyal yang bisa ditangkap dari warisan sejarah dan situs dunia yang unik ini? Pasokan air yang masuk ke Laut Mati ini hanya berasal dari Sungai Yordan dan beberapa pegunungan di sekitarnya. Karena Laut Mati ini konon berada posisi yang terendah di antara tempat lain, maka air yang diterima hanya akan bertahan di laut ini, ia tidak bisa dialirkan kemana-mana.

Dari sinilah muncul satu-satunya jalan keluar air yaitu melalui proses penguapan ke udara saja. Itulah sebabnya air Laut Mati ini menjadi sangat asin karena air hanya bisa mengalami proses penguapan dan meninggalkan zat-zat mineralnya.

Sementara kalau dari penelusuran sejarah yang terkait dengan sejarah umat Nabi Luth dan kaun Sodom yang Homo, ada studi ilmiah kontemporer yang menjelaskan seperti dikutip dalam beberapa blog online, termasuk faktadunia, bencana itu dapat terjadi karena laut ini berada di daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah. Ini merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah.

Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan, maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

Inilah beberapa fakta menarik seputar penelusuran ilmiah mengenai kondisi lau mati. Bahkan dalam penelusuran lanjutan, masih ada kemungkinan laut mati akan semakin menusut, maka ikuti lanjutan perbincangan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar