Jumat, 17 Juni 2011

Harimau Siluman di Gunungkidul

Harimau Siluman di Gunungkidul

Lina Setia |

Ilustrasi
Yogyakarta - Warga Gunungkidul kadangkala digemparkan oleh munculnya Harimau Jawa yang turun dari gunung.  Bahkan  mereka meyakini, Harimau Jawa itu seringkali menggali  kuburan yang masih baru. Tak pelak, rata-rata masyarakat Gunungkidul, selalu memperkuat makam dengan cor beton sebelum jenazah ditimbun tanah. Benarkah Harimau Jawa itu masih ada?

Spesies  Harimau Jawa atau Panthera Tigris Javanica sebenarnya telah habis  atau punah. Jika kemudian dikabarkan masih ada jenis Harimau itu berkeliaran, bisa jadi adalah  mitos atau cerita penduduk turun – temurun seperti yang  terjadi di Gunungkidul.

Gunungkidul  terletak kurang lebih  90 km dari Yogyakarta. Disebut  South Mount karena wilayahnya berbukit dan penuh bebatuan. Banyak masyarakat di sana, mengaku sering melihat Harimau Jawa menampakan diri, terutama musim kemarau panjang.

“Saya juga pernah melihat di dekat pepohonan di sana, tapi ketika pepohonan itu di tebang, harimau itu juga tak terlihat,” kata Sumarno, warga Porong, Semin, Gunungkidul.

Meski belum bisa dibuktikan kebenarannya, masyarakat di Gunungkidul percaya, karena tidak hanya satu atau dua orang yang melihat penampakan Harimau Jawa itu.
Bahkan isu yang berkembangk pada musim kemarau itulah, Harimau Jawa seringkali menggali kuburan. Tak heran, jika makam di Gunungkidul rata-rata dibuat dengan cor beton.

Di sebuah gua, yang letaknya di km 18  Jl. Wonosari - Baron, juga diyakini terdapat Harimau. Karena keyakinan itu, gua tersebut disebut Gua Macan.  Gua itu  bisa dibilang sudah mati, karena stalagtit dan stalagmitnya sudah mengering semua. Ukurannya kecil, namun setiap orang bisa memasukinya.

Menurut beberapa sumber, jenis Harimau yang menghuni gua itu berjenis Harimau Sumatra. Karena penasaran, banyak orang mencoba menjadi Harimau itu. Tapi tidak ditemukan tanda-tanda adanya Harimau.

Karena itu, orang pun mempercayai  Harimau itu jenis Harimau yang hidup di alam gaib. Jika penasaran, siapa saja boleh mengunjungi gua macan sebelum menuju Pantai Baron.  (tia/tia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar