Misteri Kain Kafan Turin Akhirnya Terbongkar
Azis Turindra |
Treviso - Setelah sekian lama menjadi perdebatan, para ahli seni di Italia mengklaim Kain Kafan dari Turin (Shroud of Turin) adalah palsu. Kain kafan tersebut dibuat oleh seniman Giotto, kain kafan yang memiliki panjang 14 Feet ini sempat menjadi perdebatan karena diklaim sebagai kain penguburan Kristus, di sana tercetak gambar samar-samar seorang pria dan tampaknya diwarnai oleh lumuran darah.
Namun dalam sebuah tes karbon yang pernah dilakukan, kain kafan turin ini diproduksi antara tahun 1260 dan 1390. Seorang pakar kesenian Italia Luciano Buso menyatakan bahwa bahwa kain asli sebenarnya telah rusak dan kemudian seniman Giotto diminta untuk membuat salinan.
Setelah berbulan-bulan pemeriksaan dilakukan dengan teliti terhadap foto-foto Kain Kafan, Buso sempat kesulitan karena peninggalan tersebut selalu terkunci dan tidak tersedia dan bisa mudah untuk dilihat kecuali pada acara-acara khusus.
"Aku telah memeriksa foto yang sangat jelas tentang Kain Kafan dan melihat sejumlah kemunculan nomor 15, di wajah, tangan, dan dalam satu kasus bahkan terlihat berbentuk seperti salib panjang," ujarnya.
Buso yang tinggal di Treviso, Italia utara menjelaskan misteri yang tersembunyi dalam kain itu, ternyata diciptakan oleh seniman Giotto dengan tanda nomor 15 dan juga tahun pembuatan 1315, dan kain tersebut merupakan salinan dari kain asli yang telah rusak dan kemudian hilang selama berabad-abad.
"Dia tidak berusaha apa-apa, yang jelas dari kenyataan bahwa dia menandatanganinya dengan inisial Giotto yaitu '15', untuk mengotentikasi sebagai karya sendiri dari 1315. Kain ini bukan palsu tetapi ia diminta untuk membuat salinan yang asli," ujarnya seperti dikutip dari dailymail Rabu, (8/6/2011)
Buso juga menegaskan bahwa 700 tahun yang lalu Giotto diperintahkan untuk menyalin kain kafan, dan ini adalah praktik umum bagi sebagian seniman untuk memasukkan tanggal ke dalam karya mereka, sehingga dapat menjamin keaslian mereka dan itu hanya diketahui oleh segelintir orang dan juga untuk menghindari pemalsuan.
"Kain yang asli mungkin rusak, dan Gereja meminta salah satu seniman terbesar pada saat itu, Giotto, untuk membuat salinan dan kemudian kain yang asli hilang. Apa yang kita miliki sekarang adalah salah satu salinannya," tegasnya
Klaim Buso ini merupakan bagian dari sebuah buku baru yang telah ia tulis, dan akan diterbitkan bertepatan dengan penelitian karbon terhadap kain turin yang pernah dilakukan tahun 1980 dan penelitian ini dihentikan oleh pihak Gereja.
"Untuk alasan yang jelas, itu tidak dipublikasikan secara luas bahwa itu adalah salinan kain tersebut dan kalau diperjelas pasti akan memiliki dampak bagi Gereja. Dan saya mengerti telah mengabaikan teori saya, tapi saya yakin bahwa saya benar," tukasnya.
Giotto merupakan seniman yang paling terkenal pada waktu itu dan karya terkenal lainny adalah dekorasi Kapel Scrovegni di Padua, dalam lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Perawan Maria dan Kristus.
Namun dalam sebuah tes karbon yang pernah dilakukan, kain kafan turin ini diproduksi antara tahun 1260 dan 1390. Seorang pakar kesenian Italia Luciano Buso menyatakan bahwa bahwa kain asli sebenarnya telah rusak dan kemudian seniman Giotto diminta untuk membuat salinan.
Setelah berbulan-bulan pemeriksaan dilakukan dengan teliti terhadap foto-foto Kain Kafan, Buso sempat kesulitan karena peninggalan tersebut selalu terkunci dan tidak tersedia dan bisa mudah untuk dilihat kecuali pada acara-acara khusus.
"Aku telah memeriksa foto yang sangat jelas tentang Kain Kafan dan melihat sejumlah kemunculan nomor 15, di wajah, tangan, dan dalam satu kasus bahkan terlihat berbentuk seperti salib panjang," ujarnya.
Buso yang tinggal di Treviso, Italia utara menjelaskan misteri yang tersembunyi dalam kain itu, ternyata diciptakan oleh seniman Giotto dengan tanda nomor 15 dan juga tahun pembuatan 1315, dan kain tersebut merupakan salinan dari kain asli yang telah rusak dan kemudian hilang selama berabad-abad.
"Dia tidak berusaha apa-apa, yang jelas dari kenyataan bahwa dia menandatanganinya dengan inisial Giotto yaitu '15', untuk mengotentikasi sebagai karya sendiri dari 1315. Kain ini bukan palsu tetapi ia diminta untuk membuat salinan yang asli," ujarnya seperti dikutip dari dailymail Rabu, (8/6/2011)
Buso juga menegaskan bahwa 700 tahun yang lalu Giotto diperintahkan untuk menyalin kain kafan, dan ini adalah praktik umum bagi sebagian seniman untuk memasukkan tanggal ke dalam karya mereka, sehingga dapat menjamin keaslian mereka dan itu hanya diketahui oleh segelintir orang dan juga untuk menghindari pemalsuan.
"Kain yang asli mungkin rusak, dan Gereja meminta salah satu seniman terbesar pada saat itu, Giotto, untuk membuat salinan dan kemudian kain yang asli hilang. Apa yang kita miliki sekarang adalah salah satu salinannya," tegasnya
Klaim Buso ini merupakan bagian dari sebuah buku baru yang telah ia tulis, dan akan diterbitkan bertepatan dengan penelitian karbon terhadap kain turin yang pernah dilakukan tahun 1980 dan penelitian ini dihentikan oleh pihak Gereja.
"Untuk alasan yang jelas, itu tidak dipublikasikan secara luas bahwa itu adalah salinan kain tersebut dan kalau diperjelas pasti akan memiliki dampak bagi Gereja. Dan saya mengerti telah mengabaikan teori saya, tapi saya yakin bahwa saya benar," tukasnya.
Giotto merupakan seniman yang paling terkenal pada waktu itu dan karya terkenal lainny adalah dekorasi Kapel Scrovegni di Padua, dalam lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Perawan Maria dan Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar