Minggu, 26 Juni 2011

'Turun Tanah' bagi Bayi dan Ragam Makanan yang Mentradisi

'Turun Tanah' bagi Bayi dan Ragam Makanan yang Mentradisi

Azis Turindra |

Solo - Sebelumnya perbincangan mengenai tradisi 'tedhak siten' telah dipaparkan dengan maksud dan tujuan pelaksanaannya. Kali ini kami akan melanjutkan bagaimana dan apa saja yang dipersiapkan dalam rangkaian acara ini.

Menurut Sri Windarti, seorang penulis asal Klaten yang tinggal di Solo ini menjelaskan, biasanya dalam tradisi 'tedhak siten' memang disiapkan beberapa perlengkapan yang antinya akan dipilih oleh sang anak. "Ya, setahu saya dari ibu dan beberapa orang yang masih melaksanakannya, memang harus ada beberapa hal yang disiapkan, dan ini berlaku secara turun-temurun," katanya.

Beberapa perlengkapan yang umum disiapkan adalah makanan dalam bentuk jadah, tebu, kurungan ayam yang didalammnya terdapat seperti barang perhiasan, alat-alat tulis, padi, barang-barang mainan, dan lain-lain. "Berbagai perlengkapan ini juga memiliki makna dan simbol yang tersembunyi," ujarnya.

Proses tradisi ini berjalan ketika Si anak dibimbing oleh orantuanya untuk menginjakkan kakinya di tanah, kemudian menginjakkannya ke jadah yang berjumlah tujuh. Jadah itu sendiri terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa dan garam, dikukus dan dihaluskan kemudian dicetak sesuai dengan kebutuhan. Lalu anak dibimbing menaiki tangga yang terbuat dari tebu. Setelah sampai pada tebu yang teratas, lalu diturunkan untuk menapaki jadah itu lagi.

Kemudian orangtua membimbing anak masuk kurungan ayam yang terdapat beberapa barang seperti barang perhiasan, alat-alat tulis, padi, barang-barang mainan, dan lain-lain. Anak biasanya akan tertarik untuk memperhatikan dan kemudian mengambil barang yang tersedia. Pilihan si anak ini juga menjadi bagian yang memiliki makna secara simbolik. Bisa menunjukkan minat dan bakat yang disenangi.

Setelah selesai, anak dimandikan dengan air kembang setaman lalu pakaian dikenakan. Dengan demikian, selesailah upacara tedhak siten. Demikianlah beberapa rangkaian tradisi yang masih dilakukan orang Jawa yang memegang tradisi dan budaya leluhur mereka. (imm/imm)

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar