Selasa, 21 Juni 2011

Urban Legend: Makhluk Halus yang Melegenda di Philipina Bagian I

Urban Legend: Makhluk Halus yang Melegenda di Philipina Bagian I

Azis Turindra |

Jakarta - Cerita tentang hantu atau makhluk halus memang senantiasa berkembang di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di kawasan Asia tenggara. Tidak hanya Indonesia, Malaysia dan Thailand yang memiliki segudang cerita mengenai jenis-jenis hantu, Philipina salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia juga memiliki jenis makhluk halus yang melegenda.
 
Apa saja jenis makhluk halus tersebut? Berikut bagian pertama empat dari delapan makhluk halus yang melegenda di Philipina seperti dikutip dari indonesiaindonesia.com, Sabtu (30/4/2011).
 
Aswang
 
Aswang dikenal sebagai makhluk halus yang mampu merubah wujud dengan mengambil berbagai wujud terutama binatang liar. Konon mereka berbentuk manusia di siang hari dan pada malam harinya menjadi anjing, babi, kelelawar, kucing, dan ular.
 
Mereka dikenal suka mencuri jenazah yang baru meninggal dari rumah duka. Selain itu mereka juga dikenal sebagai penghisap darah manusia, sehingga apabila seorang manusia terhisap oleh mereka maka manusia itu akan berubah menjadi Aswang. 
 
Aswang dikenal sangat menyukai janin manusia untuk dijadikan santaan lezatnya. Konon untuk menjaga wanita hamil dari Aswang yang menyamar menjadi binatang liar yang berkeliaran, penduduk Philipina melakukan ritual dengan menjaga atau berpatroli di depan rumah wanita hamil.
 
Kapre
 
Kapre digambarkan warga Philipina sebagai raksasa yang suka berbulu dengan mata bersinar dan gemar membakar cerutu. Konon Kapre biasanya tinggal di atas pohon. Tugas Kapre adalah untuk menakuti anak-anak nakal yang berada di luar rumahnya hingga larut malam. Menurut kepercayaan rakyat Philipina Kapre hanya menertawakan anak-anak nakal hingga ketakutan. 
 
Beberapa cerita juga meyakini Kapre merupakan makhluk yang sangat ramah yang dapat memberikan harapan. Penampakan Kapre ditandai dengan pohon-pohon bergoyang walau tidak ada angin serta asap cerutu yang samar-samar berasal dari atas pohon.
 
Duwende
 
Duwende digambarkan sebagai makhluk mirip manusia berwujud kecil yang hidup di bawah tanah. Duwende dibagi menjadi dua jenis, yaitu Duwende Putih dan Duwende Hitam. Duwende putih yang dikenal sebagai jenis makhluk yang membawa keberuntungan tentang kebaikan, dan Duwende hitam makhluk yang ingin bermain dengan manusia. Mereka umumnya hanya berinteraksi dengan manusia ketika rumah mereka terganggu.
 
Sebagai gambaran, ada seorang petani yang merawat lahannya dengan baju dan mungkin dihargai oleh duwende putih dengan kelimpahan panen yang lebih besar dari biasanya. Namun, bila seseorang yang menendang sebuah sarang semut yang bertindak adalah duwende Hitam, mereka akan memberikan hukuman dengan berbagai penyakit dari bibir sumbing sampai testis membengkak. Cara terbaik untuk menghindari Duwende adalah mengatakan mantra 'tabi-tabi po' dengan keras sebelum memasuki ruangan mereka.
 
Tiyanak
 
Tiyank digambarkan sebagai sosok yang menjebak korbannya dengan menggunakan suara bayi. Mereka akan menirukan suara bayi menangis agar ada korban yang mau mengikuti suara tersebut untuk menyelamatkan sang bayi. Beberapa cerita mengatakan orang yang mengembara tanpa tujuan akan berusaha mencari bayi suara tangis bayi tersebut.Tanpa terasa sang pengembara akhirnya tersesat. 
 
Cerita lain mengklaim bahwa orang yang menemukan bayi di tengah hutan, ketika si bayi diangkat kemudian berubah menjadi rakasa besar dan bergigi tajam. Kemudian tiyanak memakan orang tersebut dan berubah kembali bayi untuk menunggu korban berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar