Wow! Murid Tertua di Dunia, 100 Tahun Masih Semangat Belajar
Azis Turindra |
Rio de Janeiro - Isolina Campos adalah sosok nenek yang istimewa di Brazil. Ia telah membuktikannya pada seluruh dunia bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca dan menulis.
Meski usianya sudah mencapai 100 tahun pada 25 Mei lalu, si nenek ini masih terus bersemangat untuk belajar, termasuk memperlancar membaca dan menulis. Bagi daerah yang mencita-citakan perlawanannya terhadap buta aksara, maka nenek Isolina tentu layak dijadikan teladan.
Begitu pula yang ada di benak nenek Campos ini. Ia sengaja memutuskan untuk kembali menghadiri kelasnya di daerah Londrina, sebuah kota di Brasil Selatan, agar bisa menjadi contoh bagi generasi penerus bahwa belajar tak kenal usia, dan harus tetap punya semangat, seperti dikutip dari the straits time, Jumat (3/6/2011).
Ternyata nenek ini telah memulai belajar membaca dan menulis sejak tahun 1998, namun kesehatan fisiknya sempat memburuk hingga memaksanya berhenti sekolah. Setelah dirinya merasa sembuh, si nenek kembali ingin belajar, meski akhirnya bisa dilakukan pada malam hari. Ini semua dilakukan agar mempermudah diriny dalam mengatur aktivitas.
"Aku tidak suka tinggal diam saja di rumah, aku harus tetap aktif dan ingin menjadi contoh bagi mereka yang masih harus terus belajar, tanpa kenal putus asa." Demikian obrolan si nenek pada wartawan yang menemui. Yah, nenek ini memang tinggal di sebuah negara dimana lebih dari 14 juta orang, atau sekitar 7,4 persen dari total umlah penduduk Brasil masih buta huruf.
Sangat mungkin apa yang dilakukan si nenek unik dan menjadi satu-satunya murid tertua di dunia. Saat masih muda dulu, si nenek bersama saudara-saudaranya memiliki aktivitas rutin dengan membuat gula rakyat dengan nama lokal di Brasil 'rapadura.' Gula ini dibikin dari tebu yang dipotong oleh ayahnya.
Direktur sekolah dimana si nenek belajar, Ibu Regina Pierotti, mengatakan kepada surat kabar Estado de Sao Paulo bahwa nenek Campos bukanlah sosok yang pendiam, malah dia adalah murid yang aktif di kelas.
"Dia selalu ingin tahu arti dari kata ini atau surat itu," ujar sang guru, Ms Pierotti. Nenek Campos tidak pernah melewatkan kelas alias bolos. Ia akan terus berupaya hadir di kelas hingga kegiatan terakhir pada hari itu, kecuali ia merasa sangat sakit. Wow! Luar biasa bukan? Bagaimana semangat nenek ini menurut Anda? (imm/imm)
Meski usianya sudah mencapai 100 tahun pada 25 Mei lalu, si nenek ini masih terus bersemangat untuk belajar, termasuk memperlancar membaca dan menulis. Bagi daerah yang mencita-citakan perlawanannya terhadap buta aksara, maka nenek Isolina tentu layak dijadikan teladan.
Begitu pula yang ada di benak nenek Campos ini. Ia sengaja memutuskan untuk kembali menghadiri kelasnya di daerah Londrina, sebuah kota di Brasil Selatan, agar bisa menjadi contoh bagi generasi penerus bahwa belajar tak kenal usia, dan harus tetap punya semangat, seperti dikutip dari the straits time, Jumat (3/6/2011).
Ternyata nenek ini telah memulai belajar membaca dan menulis sejak tahun 1998, namun kesehatan fisiknya sempat memburuk hingga memaksanya berhenti sekolah. Setelah dirinya merasa sembuh, si nenek kembali ingin belajar, meski akhirnya bisa dilakukan pada malam hari. Ini semua dilakukan agar mempermudah diriny dalam mengatur aktivitas.
"Aku tidak suka tinggal diam saja di rumah, aku harus tetap aktif dan ingin menjadi contoh bagi mereka yang masih harus terus belajar, tanpa kenal putus asa." Demikian obrolan si nenek pada wartawan yang menemui. Yah, nenek ini memang tinggal di sebuah negara dimana lebih dari 14 juta orang, atau sekitar 7,4 persen dari total umlah penduduk Brasil masih buta huruf.
Sangat mungkin apa yang dilakukan si nenek unik dan menjadi satu-satunya murid tertua di dunia. Saat masih muda dulu, si nenek bersama saudara-saudaranya memiliki aktivitas rutin dengan membuat gula rakyat dengan nama lokal di Brasil 'rapadura.' Gula ini dibikin dari tebu yang dipotong oleh ayahnya.
Direktur sekolah dimana si nenek belajar, Ibu Regina Pierotti, mengatakan kepada surat kabar Estado de Sao Paulo bahwa nenek Campos bukanlah sosok yang pendiam, malah dia adalah murid yang aktif di kelas.
"Dia selalu ingin tahu arti dari kata ini atau surat itu," ujar sang guru, Ms Pierotti. Nenek Campos tidak pernah melewatkan kelas alias bolos. Ia akan terus berupaya hadir di kelas hingga kegiatan terakhir pada hari itu, kecuali ia merasa sangat sakit. Wow! Luar biasa bukan? Bagaimana semangat nenek ini menurut Anda? (imm/imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar