Asyik! Gamelan Ternyata bisa Untuk Terapi dan Pengobatan
Azis Turindra |
Solo - Terapi dengan menggunakan musik tentunya sudah tidak asing lagi, mulai dari terapi menggunakan musik klasik, musik natural, maupun istrumental. Konon dengan mendengarkan musik atau instrumen tersebut dapat membantu seseorang merasakan rileks dan tenang.
Tidak hanya musik konvensional saja yang mampu digunakan dalam terapi, musik tradisonal semisal gamelan pun ternyata mampu mengubah sifat-sifat buruk. Penjelasan ini disampaikan oleh Danis Sugiyanto, pengamat karawitan dan pegajar jurusan karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin kemarin (6/6/2011).
"Instrumen yang dihasilkan oleh masing-masing alat musik gamelan, kemudian terpadu menghasilkan bunyi yang indah dan memiliki getaran yang menimbulkan perasaan berbeda,” ujarnya.
Danis juga mengungkapkan, permainan pengrawit (orang yang membawakan karawitan) haruslah dapat memainkan alat musiknya dengan baik hingga akhirnya menghasilakan keharmonisan suara yang didapat dari banyak alat musik, dan juga tercipta dari rasa kerja sama.
Musik gamelan juga diklaim mampu merubah perilaku buruk menjadi perilaku baik. “Musik gamelan pernah dijadikan alat untuk melakukan terapi kepada anak nakal yang dilakukan oleh seorang mahasiswa S2 jurusan Psikologi dengan tes kepada anak sebelum dan sesudah menjalani terapi mendengarkan gamelan. Ternyata hasilnya signifikan. Terjadi perbaikan sifat pada si anak,” katanya.
Dosen karawitan ini menjelaskan di beberapa negara lain pernah memanfaatkan musik gamelan untuk terapi seperti di Inggris dan Prancis. "Bahkan orang Israel pernah menuliskannya di sebuah situs jejaring sosial bahwa karawitan merupakan musik surga yang belum pernah didengarkannya," tegasnya.
Bahkan Danis mengklaim musik gamelan dipercaya dan terbukti bisa merangsang kecerdasan, meningkatkan rasa percaya diri, menyadarkan seseorang untuk bertoleransi dan mendengarkan orang lain.
Dengan efek terapi yang menguntungkan, bukan berarti hal ini dapat mudah dilakukan. Ini diakui oleh Danis bahwa terapi ini masih tergolong pekerjaan yang sulit. "Pasalnya, belum ditemukan metode khusus yang pas untuk terus mengembangkan peran musik karawitan menjadi sebuah media terapi," tukasnya. Bagaimana menurut Anda?(imm/imm)
Tidak hanya musik konvensional saja yang mampu digunakan dalam terapi, musik tradisonal semisal gamelan pun ternyata mampu mengubah sifat-sifat buruk. Penjelasan ini disampaikan oleh Danis Sugiyanto, pengamat karawitan dan pegajar jurusan karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin kemarin (6/6/2011).
"Instrumen yang dihasilkan oleh masing-masing alat musik gamelan, kemudian terpadu menghasilkan bunyi yang indah dan memiliki getaran yang menimbulkan perasaan berbeda,” ujarnya.
Danis juga mengungkapkan, permainan pengrawit (orang yang membawakan karawitan) haruslah dapat memainkan alat musiknya dengan baik hingga akhirnya menghasilakan keharmonisan suara yang didapat dari banyak alat musik, dan juga tercipta dari rasa kerja sama.
Musik gamelan juga diklaim mampu merubah perilaku buruk menjadi perilaku baik. “Musik gamelan pernah dijadikan alat untuk melakukan terapi kepada anak nakal yang dilakukan oleh seorang mahasiswa S2 jurusan Psikologi dengan tes kepada anak sebelum dan sesudah menjalani terapi mendengarkan gamelan. Ternyata hasilnya signifikan. Terjadi perbaikan sifat pada si anak,” katanya.
Dosen karawitan ini menjelaskan di beberapa negara lain pernah memanfaatkan musik gamelan untuk terapi seperti di Inggris dan Prancis. "Bahkan orang Israel pernah menuliskannya di sebuah situs jejaring sosial bahwa karawitan merupakan musik surga yang belum pernah didengarkannya," tegasnya.
Bahkan Danis mengklaim musik gamelan dipercaya dan terbukti bisa merangsang kecerdasan, meningkatkan rasa percaya diri, menyadarkan seseorang untuk bertoleransi dan mendengarkan orang lain.
Dengan efek terapi yang menguntungkan, bukan berarti hal ini dapat mudah dilakukan. Ini diakui oleh Danis bahwa terapi ini masih tergolong pekerjaan yang sulit. "Pasalnya, belum ditemukan metode khusus yang pas untuk terus mengembangkan peran musik karawitan menjadi sebuah media terapi," tukasnya. Bagaimana menurut Anda?(imm/imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar